Rabu, 04 Januari 2012

PESERTA OLIMPIADE FISIKA DUNIA KAGUMI TARIAN SASAMBO

,


Adam Wyrzykowski (19), peserta olimpiade fisika dunia yang digelar di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengagumi musik dan tarian Sasak Samawa Mbojo (Sasambo).

"Musik yang mengiringi penari Sasambo enerjik dan sedikit keras. Beda dengan di Thailand yang lembut. Saya kurang begitu suka," katanya di Mataram, Selasa, sebelum berangkat menuju Bandara Internasional Lombok (BIL) untuk kembali ke negaranya Polandia.

Sasambo merupakan singkatan dari tiga nama suku di Nusa Tenggara Barat (NTB), yakni Sasak adalah nama suku di Pulau Lombok, dan Samawa serta Mbojo adalah nama suku di Pulau Sumbawa.

Pengalaman lain yang cukup berkesan bagi dirinya adalah dapat mengunjungi sejumlah sentra kerajinan khas Lombok seperti mutiara di Sekarbela, Kota Mataram dan kerajinan gerabah di Desa Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat.

Sentra kerajinan lain yang dikunjungi adalah Desa Sade dan Sukarara yang merupakan sentra produksi kain tenun khas Sasak.

Adam yang meraih medali perak pada "World Physics Olympiad" (WoPhO) 2011 atau Olimpiade Fisika Dunia pertama yang digelar di Kota Mataram, juga mengaku terkesan dengan keindahan Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara.

"Saya memang tidak terlalu berkeliling di pulau kecil itu. Tetapi saya melihat pulau kecil itu cukup bersih alamnya, beda dengan pulau-pulau kecil di Eropa. Bahkan, semula saya pikir cuacanya panas, tetapi ternyata lembab," ujarnya.

Ia menilai lokasi Gili Trawangan terpencil dan jauh dari kota besar, sehingga cocok sebagai lokasi wisata dan tempat rekreasi wisatawan yang ingin menikmati suasana santai.

Adam bahkan ingin suatu saat bisa kembali ke pulau kecil yang luasnya 340 hektare (ha) tersebut, namun ia mengakui butuh dana yang besar.

"Ada keinginan. Tetapi sekarang saya masih berstatus sebagai mahasiswa dan belum bekerja, sehingga tidak memiliki banyak uang untuk bisa pergi berwisata ke sejumlah negara, termasuk ke Gili Trawangan," ujarnya.

WoPhO 2011 yang mengusung semangat "beat the champion" adalah kompetisi fisika individual untuk siswa sekolah menengah. Kompetisi itu atas inisiatif Prof Yohanes Surya, pendiri Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Surya dan pemilik Surya Institute.

WoPhO pertama yang digelar di NTB sejak 28 Desember 2011 hingga 2 Januari 2012 itu diikuti 142 peserta dari 15 negara, yakni Turki, China, Kazakhstan, Slovakia, Estonia, Hong Kong, Singapura, Hungaria, Rusia, Bulgaria, Belarusia, Jerman, Brasil, dan Polandia, serta Indonesia.

Olimpiade Fisika Dunia itu ditutup oleh Gubernur NTB HM Zainul Majdi, Senin malam (2/1). Hadir acara penutupan itu Wakil Gubernur NTB H Badrul Munir, inisiator WoPhO dari Indonesia Prof Yohanes Surya dan sejumlah pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Sabtu, 22 Oktober 2011

Pembinaan Khusus Tahap 1 (IMO, IPhO, IOAA, IESO, IBO, dan IChO)

,
Pembinaan Khusus Tahap 1 (IMO, IPhO, IOAA, IESO, IBO, dan IChO)
Dalam rangka mempersiapkan siswa SMA pada Kompetisi Olimpiade Internasional 2012, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional akan segera melaksanakan program pembinaan dan seleksi pasca Olimpiade Siswa Nasional ke 10 di Manado Sulawesi Utara. OSN ke 10 tersebeut telah diikuti oleh beberapa siswa SMA, dengan tujuh bidang keilmuan yang dilombakan yaitu Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Komputer, Astronomi dan Kebumian. Pada tipa bidang telah terpilih 30 orang siswa yang berhak mengikuti tahapan pembinaan dan seleksi utnuk mengikuti ajang kompetisi internasional pada tahun 2012. Sehubungan dengan hal tersebut kami berharap pada instansi yang menangani kegiatan ini di daerah mohon untuk memberikan informasi dan kesanggupan mereka untuk mengikuti tahapan-tahapan pembinaan dan seleksi. Untuk dapat melihat surat undangan dan lampiran dapat di unduh (download) pada link ini.
download file

OSN BIDANG KEBUMIAN 2011 DI MANADO

,
OSN Manado 2011 ditutup dengan acara pengumuman peraih medali untuk 8 bidang OSN tingkat SMA bertempat di Hall Hotel Grand Kawanua, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (15/9) malam. Bidang Kebumian memperebutkan 30 medali yang terdiri atas 5 emas, 10 perak, dan 15 perunggu. Selain itu, diberikan penghargaan khusus berupa Best Geology, Best Astronomy, dan Best Meteo-Hidrologi, untuk siswa-siswi yang memperoleh nilai terbaik di bidang geologi, astronomi, dan meteo-hidrologi.

Akhirnya, terpilihlah Bintang Rahmat Wananda (SMAN 8 Jakarta) sebagai peraih emas pertama beserta Best Meteo-Hidrologi, Ahmad Faizal Amin (SMAN 2 Kediri) sebagai peraih emas kedua sekaligus Best Geology, serta Ratika Benita Nareswari (SMA Dwi Warna) sebagai emas ketiga dan Best Astronomy. Medali emas juga diraih oleh M. Chandra (SMAN 48 Jakarta) dan Putri Rafika Dewi (SMAN 1 Pati).


Bintang Rahmat Wananda (DKI Jakarta) emas no.1 dan Best Meteo-Hidro

 Ahmad Faizal Amin (Jawa Timur) meraih Emas dan Best Geology

suasana acara OSN 2011 Manado

Perolehan medali kebumian didominasi oleh peserta-peserta dari pulau Jawa seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan DKI, dan juga luar Jawa yang sering meraih medali kebumian seperti Gorontalo dan Riau. Namun tahun ini Provinsi Jambi berhasil menembuskan perwakilannya atas nama Hendragguna Wijaya (SMA Titian Teras Jambi) yang berhasil meraih perunggu.

Ke-30 peraih medali beserta beberapa peserta non-medali dengan nilai tinggi akan dipanggil ke Pelatihan Nasional (Pelatnas) Tahap 1 yang rencananya seperti biasa akan dilakukan selama 1 bulan di Yogyakarta dengan bimbingan Teknik Geologi UGM, pada akhir tahun ini, sebagai persiapan dan seleksi untuk IESO 2011 di Argentina.

Selasa, 23 Agustus 2011

Tim Olimpiade Matematika Indonesia, Raih Dua Perak dan Empat Perunggu

,


Senin (25/08), Tim Olimpiade Matematika Indonesia tiba di Jakarta usai berlaga dalam ajang International Mathematics Olympiad (IMO) ke-52 yang berlangsung di Amsterdam Belanda, 12-24 Juli 2011. Tim Indonesia sukses membawa pulang dua medali perak dan empat perunggu dengan persaingan ketat melawan 564 peserta dari 101 negara. Kedatangan tim IMO Indonesia disambut dengan pengalungan bunga oleh Kasi Peserta Didik, Suharlan SH, MM di terminal kedatangan 2E, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Tim Indonesia terdiri dari enam peserta, yaitu Johan Gunardi (SMAK 5 BPK Penabur Jakarta), Stefanus (SMAK 1 BPK Penabur Jakarta), Tobi Moektijono (SMA IPEKA International Christian School Jakarta), Ivan Wangsa Cipta Lingga (SMAK 1 BPK Penabur Jakarta),  Pramudya Ananto (SMA Taruna Nusantara Magelang), dan Ahmad Zaky (SMAN 8 Jakarta). Dua medali perak diraih oleh Ivan Wangsa Cipta Lingga dan Johan Gunardi, sementara empat perunggu diraih oleh Tobi Moektijono, Stefanus, Pramudya Ananto, dan Ahmad Zaky. Keberangkatan peserta ke Belanda didampingi oleh Hery Susanto (Universitas Negeri Malang) sebagai leader dan Yudi Satria (Universitas Indonesia) sebagai deputy leader, serta Ahaji Akbar Bachtiar (Universitas Indonesia) sebagai observer.

Hery Susanto menerangkan, secara keseluruhan hasil yang diraih tim Indonesia tahun ini cukup baik. Indonesia berada pada rangking ke-29 (bersama dengan Selandia Baru) dengan total nilai 114. Hasil ini lebih baik dari Vietnam, Perancis, Austria, Kazakhstan, Yunani, Malaysia, Portugal, Spanyol, Argentina, Filipina, dan beberapa negara dengan tradisi olimpiade yang sudah cukup kuat. Lima negara di urutan teratas adalah Cina (total nilai 189), Amerika (total nilai 184), Singapura (179), Rusia (total nilai 161), dan Thailand (total nilai 160). Sedangkan untuk negara-negara ASEAN, Singapura berada pada urutan 3, Thailand urutan 5, Indonesia urutan 29, Vietnam urutan 31, Malaysia urutan 41, dan Philipina pada urutan ke-54.
 

TIM OSN SMA HARAPAN 1 MEDAN Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates